Selasa, 16 Juli 2013

Jika kau lelah?






Apa kalian pernah menangis dalam sebuah perjalanan malam dan wajah kalian tertutup helm, sedang kalian baru pulang ke rumah sejak matahari terbit karena sebuah kekecewaan atas argument yang tertolak? 
Padahal kalian tau persis bagaimana baiknya jika itu teraplikasi dengan baik?

Ya. Aku pernah.

Apa kalian pernah menangis dalam sebuah perjalanan malam sedang wajah kalian tertutup helm karena kalian sudah lelah dan semua apa yang kau lakukan tampak tak ada hasilnya?

Ya. Aku pernah.

Apa kalian pernah menangis dalam akhir sujud panjang kalian karena harus memilih satu diantara dua amanah yang sama-sama penting untuk kehadiran kalian?

Ya. Aku pernah.

Dan disaat itu, kinda. 

Selalu saja ada kata yang menguatkan. 

Saat kau lelah, hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah selalu menguatkan. Bahwa kadar pahalamu tergantung pada kadar kelelahanmu.

Ketika kalian kecewa dan semua tak tampak menghasilkan apa-apa, ada kata yang selalu mengingatkan bahwa bukankah Alloh menilai proses, bukan hasil. Dan ibu selalu mengingatkan, “Bukankah semuanya telah diatur oleh Alloh? Ada hikmah. . Ada hikmah. .”

Dua ayat Al-Qur’an yang sampai sekarang membuatku bertahan dalam dua lingkaran ini, At-Taubah 38-39. 

Jika kamu tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Alloh akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan merugikanNya sedikitpun. Dan Alloh Mahakuasa atas segala sesuatu.

Belum lama kita masuk dalam lingkaran ini, dengan latarbelakang yang jelas berbeda. Tapi dengan mantap kita mulai masuk dan menyelami betapa semuanya indah ya!

Aku selalu menangis ketika mengingat tentang dosa beberapa bulan lalu yang telah ku buat, mungkin kau tau. Dan aku berjanji pada diriku sendiri tak akan mengulangi kejadian itu.

Dan malam ini, kau ungkapkan bahwa kau lelah dan merasa hanya kau. 

Moii, ingat kata Salim A. Fillah. 

“Jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat, tidakkah dirimu curiga bahwa engkaulah, yang dikirim oleh Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka? Berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan. Maka berkilaulah!”

Bersiap menjadi CAHAYA kan moii?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar