Pagi ini, saya hanya ingin berbagi pada kalian tentang
IMPIAN. Beberapa kisah masa lalu tentang bagaimana saya berfantasi dalam
merajut beberapa keinginan yang kadang sering orang menyebutnya itu adalah hal
yang aneh. Oke, saya memang suka dengan penerbangan. Menerbangkan balon
seribuan yang saya beli di depan asrama putra. Warna balon yang selalu terbeli
tak jauh dari pink-biru-ungu. Warna indah dari ketujuh warna yang saya sukai. Semua
cerita lengkapnya ada di buku perdana kami nanti, semoga kau bisa membelinya kawan.
Saya hanya ingin mengingat tentang masa lalu agar semangat
ini kembali. Salah satunya tentang menulis. Ya, beberapa hari ini semangat itu
hilang dan entah sedang pergi kemana. Suatu ketika, seorang teman mengirimiku
beberapa tulisan yang harus di edit. Entah apa pikiran saya saat itu, sampai
mengabaikannya. Dan itu ku lakukan sampai sekarang. Kami membuat proyek
sederhana yaitu menulis tentang ma’had tercinta, suatu produk 8 windu yang
oktober nanti rencananya akan kami bukukan (walaupun percetakan pribadi).
Bismillah, InsyaAllah.
Saya juga tidak tahu mengapa saya yang di tugasi untuk
mengedit semua tulisan mereka. Padahal, jika diselidiki saya hanya bisa menulis
apa-apa tentang saya. Sesuatu di sekitar saya dan itu selalu saya manfaatkan
untuk menjadi objek tulisan. Cinta dua-dua misalnya.
Oh iya, berbicara tentang impian. Sebetulnya impian dan
tulisan memiliki keterkaitan satu sama lain. Begini singkatnya, saya pernah
membaca sebuah artikel yang kurang lebih intinya tulisan itu seperti tali,
sebagai pengikat.
Suatu ketika, saya pernah mencoba mempraktekannya. Waktu itu
mungkin saya masih berada di ma’had Lamongan. Dalam sebuah kertas saya
tuliskan, saya ingin sekolah di Malang, Universitas Islam, yang di dalamnya
saya bisa membaca Qur’an setiap hari, berada di Masjid untuk jama’ah setiap
saat, menjadi seorang aktifis. Dan ajaib, semua tulisan itu nyata hingga
sekarang. Tak perlu banyak bicara, kau hanya cukup mencobanya.
Pernah baca buku the secret? Disana penulis banyak
memaparkan bahwa suatu yang kita pikirkan terus menerus akan memunculkan suatu
hal yang nyata. Izinkan saya mengutip beberapa potong kata yang di sampaikan di
sana. “Segala sesuatu yang datang ke
dalam hidup Anda di tarik oleh Anda ke dalam hidup Anda. Dan segala sesuatu itu
tertarik ke Anda oleh citra-citra yang Anda pelihara dalam benak. Oleh apa yang
Anda pikirkan. Apapun yang berlangsung dalam benak, Anda menariknya ke diri
Anda. Karena setiap pikitanmu adalah hal yang nyata-suatu daya- (Prentice Mulford”.
Nah, dengan tulisan kau bisa membuat semua citamu menjadi
sesuatu yang nyata. Tak hanya sebatas tulisan dalam buku diary yang selalu kau
tengok saban hari, kau bisa menuliskannya dengan membuat main map, tulisan
kecil yang berbentuk bintang, menulis kertas dan di tempel pada langit-langit
kamarmu, atau sebuah burung kertas yang di dalamnya terdapat pesan rahasia.
Atau mungkin, kau bisa meniruku membuat sebuah penerbangan. Dengan menulis
sebuah pesan pada kertas dan kau tempelkan ke ujung balon. Atau kau yang
berjiwa religius bisa membuat suatu daftar amal yaumiyah, atau mingguan, atau
bulanan untuk mengontrol ibadahmu. Dan kau cukup membuat beberapa kegiatan yang
kau inginkan setiap waktu yang kau tentukan. Pergi ke toko foto copy,
laminating, dan centang kegiatan yang telah kamu lakukan setiap kali kau telah
melakukannya. Itu hal yang menyenangkan
bukan? Dan jangan lupa, kau harus berusaha untuk membuat semuanya menjadi
kenyataan.
Kita tak pernah tau skenario Tuhan, karena di balik
skenario-skenario yang kita tuliskan. Bisa jadi tulisan itu akan menjadi hal
yang nyata, pada tanggal dan tempat yang kamu ikat. So, menulislah dan jangan
pedulikan hal yang selalu melemahkan semangat. Oke, bangkit dan MENULISLAH.
Spesial untuk Anda, ada beberapa media pengikat impian sebagai publikasi pribadi Anda. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar