Sempat
merindukan senyum yang terkembang beberapa jam yang lalu, sempat merindukan
bacaan takbir yang dia pekikkan dengan semangatnya, sempat merindukan ayat-ayat
suciNya yang dia lantunkan dengan syahdu.
Selamat tinggal,
Langit! Masih tertinggal kenangan pada wajah-wajah penghuni surga. Kawan, masih
teringat bukan bahwa sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya (H.R. Bukhari). Dan kini, kita sama-sama mengejar target itu.
Menjadi ustad-ustadzah yang melahirkan generasi Qur’ani dari lembaga kita
masing-masing. Kawan, bersamamu semangat ini kembali menguap, cita ini kembali
tersusun jelas. Apa kabar kau disana? Masih belajar dari materi hari ini? Atau
mungkin, kau sudah punya target untuk membuat lembaga baru di daerahmu? Semoga
suatu saat nanti, aku bisa berkunjung.
LANGIT, aku
hanya ingin titip pesan. Untuk dirinya yang ada disana, salamkan pesan rindu
kepadanya. Tetapkan keistiqomahan untuk tetap berada di jalanMu, tambahkan ilmu
untuk berjuang demi agamaMu, jaga dan lindungi dia.
Langit, hanya
ini yang bisa aku sampaikan untuk kabar rinduku untukmu, semoga kau
merasakannya, semoga kau mengetahuinya. Langit, sampai disini kisah ini. Jika
Tuhan memberikan rahmat, aku yakin kita akan bertemu. Semoga Tuhan memberimu
keberkahan.
Ku titipkan
kisah, kenangan, dan rindu ini pada Tuhanku. Karena diatas Langit, masih ada
LANGIT.
Tuhan, aku tetap
menunggu janjiMu.
(Sertifikasi
Guru UMMI. Malang, 30 September 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar